BPS NTB: Neraca Perdagangan 2024 Meningkat Signifikan Dibandingkan 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan perkembangan ekspor dan impor provinsi ini untuk tahun 2024 berdasarkan data neraca perdagangan. Secara kumulatif, nilai perdagangan mencapai USD 759,04 juta, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 451,47 juta (Senin, 15/07/24).

Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, menjelaskan bahwa pada Juni 2024, ekspor utama NTB meliputi ikan dan udang yang menyumbang 57,63% dari total ekspor, dengan tujuan utama Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Selain itu, NTB juga mengirimkan komoditas ekspor non-tambang ke berbagai negara. Meski demikian, ada sedikit penurunan pada ekspor tambang.

“Pada periode Januari-Juni 2023, ekspor NTB tumbuh 2,72%. Namun, pada periode yang sama tahun 2024, terjadi penurunan sebesar 1,82%, dengan nilai ekspor tambang mencapai USD 497,47 juta dan ekspor non-tambang sebesar USD 5,55 juta. Meskipun demikian, neraca perdagangan secara kumulatif tetap meningkat pada 2024 dibandingkan 2023,” jelas Wahyudin.

Impor NTB juga menunjukkan kenaikan sebesar 5,56% pada Juni 2024 dibandingkan Juni 2023. Impor terbesar adalah komoditas karet dan produk turunannya, yang mencapai 48,26% dari total impor, dengan nilai keseluruhan USD 40,37 juta.

Sebagian besar impor NTB berasal dari bahan baku dan penolong (77,69%), diikuti oleh barang modal (22,03%), dan barang konsumsi (0,28%). Kenaikan impor ini berkaitan dengan proses tambang dan smelter di Pulau Sumbawa.

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM, menekankan pentingnya infrastruktur, seperti pelabuhan, untuk mendukung ekspor. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang efisien dan meningkatkan kerja sama internasional.

“Dengan infrastruktur pelabuhan yang memadai, komoditas ekspor NTB, baik tambang maupun non-tambang, dapat mengalami pertumbuhan signifikan. Neraca perdagangan yang meningkat ini menunjukkan potensi besar NTB, tetapi membutuhkan inovasi dan kerja sama yang lebih luas antarnegara,” ujarnya.