mataram, Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mengeluarkan data terbaru mengenai perkembangan ekspor dan impor Provinsi NTB tahun 2024 berdasarkan neraca perdagangan kumulatif, yang mencapai US$ 759,04 Juta, meningkat dari US$ 451,47 Juta pada tahun 2023. Hal ini diumumkan pada Senin, 15 Juli 2024.
Menurut Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, pada Juni 2024, sebagian besar ekspor NTB seperti ikan dan udang, dengan tujuan utama ke Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Taiwan, serta ekspor non-tambang ke berbagai negara lainnya, meskipun ekspor hasil tambang mengalami penurunan.
“Pada semester pertama tahun 2024, nilai ekspor NTB menunjukkan peningkatan secara kumulatif dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa impor di NTB meningkat 5,56% dari Juni 2023 hingga Juni 2024, dengan peningkatan signifikan pada impor komoditas karet dan barang-barang karet lainnya.
“Meningkatnya impor terutama didominasi oleh bahan baku dan barang penolong untuk proses tambang dan smelter di Pulau Sumbawa,” tambahnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos.,MM, menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung ekspor. “Dengan infrastruktur yang baik, ekosistem perdagangan akan menjadi lebih lancar dan efisien, memungkinkan kerjasama yang efektif dengan berbagai negara,” katanya.
“Ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan infrastruktur seperti pelabuhan, kami dapat meningkatkan ekspor baik dari sektor tambang maupun non-tambang, serta membangun lebih banyak inovasi dan kerjasama lintas negara,” tambahnya.