“Dukungan Disperin untuk Pengusaha Lokal: Bantuan Alat dan Kemasan Produk pada Jum’at Salam Bukit Tinggi”

Pada Jumat Salam minggu ini, Tim Dinas Perindustrian NTB melangkah ke Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Kehadiran mereka, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Perindustrian NTB, bersama kepala UPTD Balai Kemasan Produk Daerah dan beberapa pejabat lainnya, mendapat sambutan hangat di Aula Kantor Desa Bukit Tinggi. Acara ini juga dihadiri oleh Camat Gunung Sari, Sekretaris Desa Bukit Tinggi, Kepala Dusun, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan perwakilan masyarakat setempat.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Bukit Tinggi, Ahmad Muttaqin. Beliau menyambut baik program Jumat Salam yang dilaksanakan Pemprov NTB, yang tidak hanya mendengar tetapi juga menyerap permasalahan masyarakat di setiap desa. Dalam sambutannya, beliau berharap agar Pemprov NTB dapat memberikan program langsung dari provinsi, memberikan pembinaan, serta melihat peluang untuk mengembangkan Desa Bukit Tinggi sebagai destinasi wisata yang menarik.

“Inovasi baru melalui Jumat Salam sangat membantu kami,” ungkap Ahmad.

Pada kesempatan ini, Tim Dinas Perindustrian NTB memberikan bantuan alat dan kemasan, berupa Handsealer dan plastik standing pouch, kepada perwakilan PKK Desa Bukit Tinggi. Selanjutnya, Sekdis Perindustrian NTB, Dra. Sri Irianti, menjelaskan tujuan dari Jumat Salam, yang merupakan ajang jumpa masyarakat untuk mendengar aspirasi dan permasalahan yang dihadapi.

“Jika masyarakat mengalami masalah terkait dengan dinas, silahkan menyampaikan aspirasinya. Secepatnya kami bermitra dengan OPD lain untuk menyerap aspirasi dan harapan warga masyarakat Desa Bukit Tinggi,” ungkap Sri.

Diskusi terbuka dengan masyarakat pun dilaksanakan, membahas permasalahan seperti pemasaran produk dan permodalan yang kurang, menjadi kendala utama pelaku UMKM. Kepala Balai Kemasan, Agus Supriyanto, memberikan solusi dengan menciptakan galeri industri untuk memajukan penjualan UMKM dan mendukung promosi.

“Produk yang ditampilkan tidak hanya tenun, tapi juga produk kerajinan, olahan pangan khas NTB,” kata Agus.

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, menanggapi beberapa persoalan dan memberikan saran terkait potensi Desa Bukit Tinggi sebagai role model untuk desa-desa lain. Dia mengajak desa untuk memanfaatkan potensi wisata, membentuk Pokdarwis, dan berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata dan LHK untuk mendapatkan perizinan.

“Terkait peluang wisata, Desa dapat membentuk Pokdarwis melibatkan Karang Taruna untuk mengolah tempat wisata di Desa Bukit Tinggi,” ungkap Nuryanti.

Selain itu, Nuryanti juga menyoroti ide masyarakat untuk membuat program satu rumah satu pohon anggur. Dia mengusulkan agar petani anggur berkolaborasi dengan Dinas Pertanian untuk pelatihan dan persiapan program yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, Desa Bukit Tinggi memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.